Opini  

Apa Pentingnya PCR Dalam Menanggulangi Covid-19?

Pcr
Apa Pentingnya PCR

Beberapa hari terakhir publik tepatnya warga Jawa Timur dipertontonkan adegan “rebutan mobil PCR” yang melibatkan nama Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Surabaya. Pertunjukan ini sangat menarik karena melibatkan “emak-emak” berpengaruh di negeri +62 ini.

Apa sih PCR itu? Penting enggak untuk diperebutkan?

PCR akronim dari Polymerase Chain Reaction yaitu sebuah metode identifikasi materi genetik baik DNA maupun RNA. PCR banyak digunakan di dunia medis dan Laboratorium Forensik. PCR ini termasuk alat modern dan memberikan analisa dengan akurasi tinggi.

PCR sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1983 oleh ahli biokimia bernama Kary Mullis yang jelas bukan orang indonesia. Namun karyanya memberi rahmat bagi seluruh alam bukan hanya Jawa Timur apalagi secuil Kota Surabaya.

Cara kerja PCR ini cukup unik dan canggih. PCR ini mampu meng-copy atau menggandakan materi genetik. Kemampuan alat ini untuk mengamplifikasi materi genetik menjadikan alat ini sebagai instrumen penting dalam tes Covid-19.

Salah satu cara paling akurat untuk mengidentifikasi apakah seseorang terpapar virus corona atau tidak, yaitu dengan menguji keberadan materi genetik yang diinjeksikan oleh virus pada sel inang yaitu orang yang diduga terpapar Covid-19.

Permasalahan yang muncul adalah ukuran dari virus corona itu sendiri sangat kecil sekitar 20-300 milimikron (1 milimikron= 1×10^-6 mm) bahkan kalau disaring dengan saringan keramik maka virus corona bisa tembus. Jadi bisa kita sebut virus corona ini sebagai “makhluk halus” jika virus sendiri ukurannya sangat amat kecil bagaimana dengan banyaknya DNA/RNA yang diinjeksikan virus tersebut? tentunya amat sangat sedikit.

Sampel DNA/RNA yang diambil biasanya menggunakan satuan PPM (Part Per Million=bagian perjuta) atau bahkan PPB (Part Per Billion = bagian permilyar). Ibarat anda punya uang 1 milyar disuruh sedekah 1 PPM. Berarti anda cukup mengeluarkan uang 1000 Rupiah, artinya sangat sedikit.

Virus corona sendiri biasanya menginjeksikan materi genetik berupa RNA. Identifikasi adanya RNA dari virus corona ini biasanya dilakukan dengan teknik SWAB TEST, yaitu mengambil cairan nasofaring (lendir yang berada di antara hidung dan tenggorokan) pada pasien suspect.

Dengan alat PCR ini sampel materi genetik dalam lendir yang sangat sedikit itu bisa diamplifikasi, bisa dicopy diperbanyak setelah didapat sampel dengan kuantitas tertentu baru kemudian diidentifikasi dengan detil apakah ada zat asing atau materi genetik yang berasal dari virus corona.

Dengan cara kerja seperti itu maka PCR menjadi alat tes Covid dengan akurasi tinggi. Berbeda jauh dengan Rapid Test.

Baru-baru ini Jawa Timur mendapat bantuan 2 unit mobil PCR. Kalau mobilnya harganya tak seberapa dibanding alat PCR. Akan tetapi instrumen dan tim medis yang diangkut mobil ini membuat mobil ini jadi drama perebutan antara dua ibu petinggi Jawa Timur.

Menurut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di Surabaya total ada delapan unit alat PCR yang tersebar di laboratorium rumah sakit yang ada di Surabaya.

Kira-kira Rumah Sakit di daerah sudah memiliki alat PCR ini?

Ibu Jawa Timur meminta mobil PCR itu bergerak ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan dan Ibu Wali Surabaya meminta mobil ini harus standby keliling di wilayah Surabaya. Silahkan anda simpulkan sendiri bijaknya bagaimana?

Alhamdulillah posisi 1 dari 2 mobil PCR tersebut pernah beroperasi di Tulungagung, tempat di Jawa Timur dimana penulis mengabdikan diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *