Sepasang Kekasih di Magetan Terpaksa Bertunangan di Balai Desa

Sepasang Kekasih di Magetan Terpaksa Bertunangan di Balai Desa
Caption foto : Sepasang kekasih di Magetan Tunangan di Balai Desa (Istimewa)

Magetan, warajatim.com – Mimpi pasangan Kriwanto (23) dan Aldina (20) tentang acara tunangan mewah dihadiri keluarga dan diadakan di rumah kandas. Bagaimana tidak, keluarga Aldina asal Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan terpapar covid 19.

Beruntung satgas covid 19 desa memfasilitasi mereka untuk bertunangan di Balai desa dengan protokol kesehatan ketat pada hari Selasa 22 Juni 2021 malam.

“Gak jadi dirumah kekasih saya. Ya sedih bercampur bahagia, pasalnya dimomen bahagia pertunangan tidak dirumah, “ujar Aldina saat di konfirmasi, Kamis (24/6/2021).

Apalagi, kata dia, moment penting menuju pernikahan tidak dihadiri oleh keluarga karena terpapar covid 19. “Sudah mengabari sanak saudara tetangga tiba tiba tidak jadi akibat keluarga terpapar covid 19,” katanya.

Dia pun masih bisa bahagia. Karena masih bisa melangsungkan pertunangan berkat satgas covid 19 desa. Pertunagan digelar pada balai desa dengan prokes ketat, dengan udangan terbatas dan tanpa acara makan makan makan.

Kepala Desa Pupus, Tumiran menjelaskan memang memfasilitasi acara pertunagan warganya. Dia merasa iba apabila sampai acara warganya tersebut gagal namun juga bingung mencari cara agar acara tersebut tetap berlangsung.

” Sebelumya pihak keluarga meminta ijin untuk mengelar pertunagan putrinya di rumah, namun kami tidak mengijinkan karena ada yang positif covid 19 pada keluarga tersebut,” sambungnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, , si gadis negatif covid 19. Pihak desa bersama gugus tugas bermusyawarah untuk tetap diselenggarakan di Balai desa, pihak keluarga juga setuju.

” Pada saat pelaksanaan tunangan kita tetep terapkan prokes ketat termasuk mewajibkan kedua belah pihak dapat menunjukkan keterangan bebas covid dengan rapid test antigen dan swab. Pihak pendamping dari perempuan hanya paling banyak 5 orang dan pendamping laki laki 10 orang. Total hanya 15 orang yang ikut,” jelasnya.

Dia bersyukur acara pertunangan di balai desa tersebut lancar. Ini menjadi sejarah pertama kegiatan masyarakat digelar di Balai desa selama pandemi maupun sebelumya. ” Semoga pandemi ini segera berlalu yang membatasi kita semua pada setiap kegiatan maupun kegiatan ekonomi,” pungkas Tumiran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *