Prodi Sejarah Unesa Latih Metode Heutagogi Guru Sejarah di Surabaya

Surabaya, warajatim.com – Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan pelatihan pendidikan dengan tema pembelajaran heutagogi untuk mata pajaran sejarah. Pelatihan yang dilaksanakan melalui webinar ini dihadiri puluhan guru sejarah dari sekolah-sekolah di Surabaya (22/8).

Heutagogi adalah pembelajaran yang berakar dalam andragogi dan menggunakan pendekatan holistik seperti pendekatan berpusatkan pada pelajar. Proses belajar ini adalah salah satu alternatif pembelajaran yang bisa diterapkan dalam masa pandemi.

Dalam paparannya Dr. Agus Suprijono, M.Si. menjelaskan bahwa heutagogi menggalakkan peranan manusia dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Para siswa berhak menentukan caranya menerima pelajaran dari gurunya.

“Bagaimana siswa belajar dan bagaimana siswa membuktikan telah menguasai topik pembelajaran walaupun mereka masih memerlukan keterlibatan guru atau pengajar mereka”, Imbuhnya.

Drs. Nasution, M.Hum., M.Ed., Ph.D. dalam paparan materinya menjelaskan bahwa sejarah sebagai disiplin ilmu memegang tempat khusus di antara disiplin ilmu lainnya. Sejarah memainkan peran penting dalam perjalanan pembentukan warga negara dan perkembangan pemikiran kritis kepribadian sebagai elemen budaya bersama.

“Pembelajaran sejarah meskipun secara materi membahas tentang peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Bahkan peristiwa yang terjadi saat ini pun akan menjadi sejarah pada masa yang akan datang”, terang Dosen Pendidikan Ilmu Sejarah Universitas Negeri Surabaya tersebut.

Lebih lanjut Nasution menegaskan bahwa dalam sejarah dikenal adanya pola gerak sejarah yang dapat berulang kejadiannya. “Pandemi yang sedang berlansung bukan terjadi saat ini saja, misalnya, seperti wabah Justinian yang terjadi pada era Romawi, pandemi black death pada abad pertengahan di Eropa hingga ebola tahun 2014”, jelas Nasution.

Dalam sesi materi terakhir, Dra. Sri Mastuti, M.Hum, menjelaskan bahwa pembelajaran efektif adalah kombinasi yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

“Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari,” tutup Sri Mastuti dalam mengakhiri paparannya. RNBA

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *