Menimbang Psikologi Masyarakat, PSBB Surabaya Raya Tak Diperpanjang

PSBB Nur Ahmad Syaifuddin
Plt. Bupati Sidoarjo (2)

Surabaya, warajatim.com – Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengusulkan agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya, khususnya di Kabupaten Sidoarjo tidak diperpanjang. Hal ini Mempertimbangkan psikologi masyarakat

“Kita harus mempertimbangkan psikologi masyarakat, masyarakat saat ini sudah berpikir dengan PSBB ini kurang sip,” kata Cak Nur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (8/6/2020).

Dalam paparannya, Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin mengakui jika secara teoritis Sidoarjo belum bisa lepas dari PSBB karena Rate of Transmission atau tingkat penularan yang masih tinggi.

Padahal PSBB ketiga ini sebenarnya tingkat penularan sudah turun, yang naik saat PSBB kedua. “Sedangkan hari ini kita kurvanya sudah turun,” ungkapnya.

Lanjutnya, penerimaan masyarakat harus jadi pertimbangan kuat, jangan sampai masyarakat apatis.

“Masyarakat harus optimis untuk bisa mendukung poin kebijakan yang kami berikan. Mohon lepas dari PSBB protokol kesehatan tetap dilakukan di pabrik, pasar, mall tetap dijaga program dari pusat,” paparnya.

Untuk itu pihaknya, siap melakukan rapid test masyarakat. Memberikan SOP di tiap perusahaan. Dan memperkuat penerapan check poin di desa.

Plt. Bupati Sidoarjo (2)
Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin

“Promotif, kuratif, dampak sosial juga kampung tangguh menjadi salah satu jalan keluar yang terbaik ,” katanya.

Khusus langkah kuratif, Rumah Sakit dan bed diperbanyak. Dengan kondisi ini, masyarakat lebih leluasa, tapi sudah teredukasi di kampung tangguh.

Pihaknya menginginkan transisi new normal. “Draft perbup sudah ada, ada langkah yang diperkuat. Masyarakat tidak terkurung,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *