Tingkatkan Keamanan Data, Dinas Kominfo Jatim Siapkan Backbone TIK

Tingkatkan Keamanan Data, Dinas Kominfo Jatim Siapkan Backbone TIK

Surabaya, warajatim.com – Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur yang berada di wilayah Surabaya Raya dalam waktu dekat akan terkoneksi. Infrastruktur jaringan backbone Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini sedang dibangun dan sudah ada 14 OPD yang terhubung.

Ini dimulai dari Dinas Kesehatan di ujung utara, kemudian nyambung ke OPD di sekitar wilayah Injoko, selanjutnya ke Dinas Peternakan hingga ke Dinas Tenaga Kerja. Selanjutnya, pembangunan akan diteruskan ke area Selatan, mulai BPBD, Inspektorat, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kehutanan, hingga ke Disbudpar.

Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Arif Lukman Hakim mengatakan ada beberapa yang menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN). Namun menurutnya teknologi ini tidak seaman dan senyaman jaringan intra, karena harganya sangat mahal dan kecepatannya rendah.

“Jaringan backbone, mempunyai beberapa kelebihan. Di antaranya jalur komunikasi terpisah dari jalur internet dan langsung berhubungan antar OPD. Kebutuhan internet bisa dikelola dalam satu jalur besar di Dinas Kominfo sehingga menghemat biaya sewa internet, serta komunikasi data bisa dikontrol dalam satu manajemen jaringan. Belum lagi komunikasi lebih efisien dan efektif, karena proses berbagi data antar OPD menjadi sangat murah, mudah dan cepat. Jadi secara umum, penggunaan jaringan intra atau backbone sangat menguntungkan,” katanya melaunching operasional infrastruktur backbone dan sistem monitoring jaringan TIK di kantornya, Selasa (21/9/2021).

Menurutnya, pembangunan jaringan backbone merupakan jawaban atas berbagai kendala yang terjadi dalam pengelolaan TIK di Pemprov Jatim.

“Diantaranya biaya sewa bandwith internet yang tergolong mahal, serta keamanan data yang belum terjamin. Hal itu karena jalur komunikasi antar OPD Pemprov sebagian masih bersifat terbuka atau belum sepenuhnya menggunakan jaringan intra seperti backbone,” ujarnya.

Menurutnya, langkah membangun jaringan backbone ini sangat penting dilakukan mengingat adanya tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik yang lebih baik dan lebih cepat. Karena itu penggunaan akses TIK yang lebih cepat, murah, dan terjamin keamanannya mutlak dibutuhkan pada masa pandemi seperti saat ini.

Menurutnya pembangunan jaringan backbone ini juga dilengkapi dengan penggunaan aplikasi Sistem Monitoring Jaringan TIK yang bisa memantau penggunaan bandwith di masing-masing perangkat daerah. Aplikasi ini berfungsi untuk mengetahui penggunaan bandwith secara real time di masing-masing OPD selama 24 jam non stop.

“Dengan demikian kami bisa memonitor seberapa besar penggunaan bandwith di masing-masing OPD, mulai dari pemakaian harian hingga puncak pemakaiannya. Semua perangkat yang terhubung dalam jaringan dapat dipantau melalui satu aplikasi. Aplikasi ini memanfaatkan data dari Simple Network Monitoring Protocol (SNMP),” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *