Kisah Haru Anak di Ponorogo Yang Ditinggal Karena Covid 19

Kisah Haru Anak di Ponorogo Yang Ditinggal Karena Covid 19

Ponorogo, warajatim.com – Banyak cerita haru karena keganasan covid 19.Di Ponorogo, beberapa anak harus kehilangan orang tua karena penyakit itu.

Seperti yang dialami Yofan, warga Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo itu kehilangan orang tuanya. Bapak dan ibu nya meninggal hampir bersamaan.

Saat ini, dia yang masih berusia 7 tahun harus tinggal bersama kakek dan neneknya. “Tinggal sama mbah. Ibu dan bapak sudah gak ada, ” ujarnya saat ditemui di rumah Kakek Neneknya.

Kisah lain datang dari Agung Triyoga(16). Dia yang tinggal bersama 4 saudaranya di Desa Japan, Kecamatan Babadan itu menjadi yatim piatu.

“Orang tua saya sudah tidak ada. Dua-duanya karena covid 19,” sambungnya

Dia bersama 4 saudaranya harus kehilangan orang tuanya dalam waktu yang hampir bersamaan. Adiknya yang paling kecil berusia 6 tahun masih mengira orang tua mereka sakit dan masih dirawat.

“Adik tidak tahu kalau bapak ibu sudah meninggal. tahunya sakit dan berobat di rumah sakit,” jelasnya.

Sementara, Kanit Binmas Polsek Babadan Aiptu Dyah Nima Setyani melihat kondisi ini pun prihatin. Pihaknya yang turun langsung ke pemakaman warga yang terkena COVID-19 sengaja mendata anak yang ditinggalkan.

“Tujuannya jika ada kegiatan bakti sosial dari Polsek maupun Polres, kami bisa mengutamakan anak – anak ini,” sambunhnua.

Dyah pun saat mengunjungi anak – anak tersebut sembari menyalurkan bantuan berupa sembako. Juga ada sejumlah uang untuk sekedar meringankan beban mereka. Sekaligus bertanya kabar serta kondisi anak – anak tersebut.

“Para tetangga mereka untungnya kompak, jadi kadang ada yang memberikan beras atau sayuran kepada anak – anak ini,” pungkas Dyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *