10 Warga Wadul ke Dewan Merasa Ditipu Tentang Pengadaan Beras BPNT

10 Warga Wadul ke Dewan Merasa Ditipu Tentang Pengadaan Beras BPNT

Ponorogo, warajatim.com – Sedikitnya 10 warga wadul ke DPRD Ponorogo. Mereka merasa ditipu oleh 2 oknum anggota DPRD perihal penyaluran beras untuk penerima bantuan pangan non tunai (BPNT).

Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto mengatakan ada 10 orang menyampaikan keluhan. Mereka mendapatkan order barang berupa beras untuk disalurkan dalam program BPNT.

“Dari 10 orang itu ada 320 ton beras terkumpul. Jika diuangkan total Rp 2 Milyar, ” ujarnya setelah menemui perwakilan.

Menurutnya, ke 10 orang itu mau menerima karena yang memerintah dianggap orang penting. Bahwa ada dua oknum anggota DPRD yang menyuruh mereka.

“Juga harganya dinaikkan. Misal sebelumnya Rp 8.300, yang menjanjikan ini membelinya Rp 8.400,” terang politisi asal Nasdem ini.

Dari keterangan 10 orang, kata dia, mereka dijanjikan akan diserap pada Mei. Namun nyatanya sampai Juni akhir tidak sedikit pun barang yang telah disiapkan diambil untuk dibeli.

“Kami sudah memanggil kepala dinas terkait. Ini yang saya maksud kepala dinas sosial untuk mencarikan solusi, ” urainya.

Pasalnya, mereka yang wadul tidak paham mekanisme dan percaya oknum anggota DPRD. Padahal sesuai aturan beras untuk BPNT sudah ada ada supleyer yang menyediakan beras ke E-Warung.

“Belum lagi penyerapan turun saat panen. Karena permintaan beras BPNT itu berkurang. Biasanya 15 kg turun menjadi 1p kg, ” bebernya

Untungnya, kata dia, barang belum dipakai. Tetapi merka yang waduk ini merasa rugi telah keluar modal dulu.

“Mereka percaya karena diberi sak untuk packing beras BPNT dan diberi data kecamatan mana yang akan disalurkan, ” tegasnya.

Untuk 2 oknum yang bermain, Sunarto sebagai ketua DPRD menyerahkan sepenuhnya kepada fraksi yang terkait. “Teguran dan lain-lain biar fraksi yang menentukan, ” bebernya.

Rupanya, kasus seperti ini tidak hanya terjadi sekali. Ini adalah kejadian kedua kali. Untuk kejadian pertama beras yang ada tidak sebanyak beras kali ini.

“Ini muncul lagi. Tapi oknumnya sama atau tidak ini yang saya belum tahun, ” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *