Ponorogo, warajatim.com – Hingga saat ini Kabupaten Ponorogo masih dalam zona orange perihal covid 19. Namun beredar surat edaran dari SMKN 1 Ponorogo kepada para guru dan wali murid yang menyebutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan 100 persen.
Dalam surat edaran juga disebutkan KBM dilaksanakan pada tanggal 28 April – 10 Mei dan 24 Mei – 31 Mei.
Tentu, edaran tersebut bertolak belakang dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Dimana dalam masa Pandemi Covid-19, KBM hanya bisa dilakukan dengan kuota siswa yang terbatas.
“Surat edaran itu memang benar dan ada, ” ujar Kepala SMKN 1 Ponorogo, Dibyo Puji Haryono saat dikonfirmasi, Sabtu (1/5/2021).
Tetapi ada tanda kutipnya. Dimana yang dimaksud masuk 100 persen hanya untuk siswa kelas X dan kelas XI yang tidak mengikuti PKL (Praktik Kerja Lapangan).
“Sedangkan untuk kelas XII sendiri sudah lulus dan tidak ada lagi kegiatan di sekolah, ” kata Dibyo.
Dia menjelaskan bahwa yang aktif hanya kelas X dan XI saja. Kelas XI pun dikurangi 5 rombel karena melaksanakan tugas di luar (PKL).
“jumlah siswa yang masuk hanyalah 50 persen dari kapasitas tampung sekolah. Kan sudah sesuai, ” tamhahnya.
Hal tersebut juga sudah sepengatahuan Cabang Dindik Provinsi Jatim wilayah Ponorogo-Magetan, serta Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Ponorogo.
“Dua pekan lalu sudah dilakukan survei termasuk dari kelurahan. Setiap ruangan sudah ditinjau,” lanjutnya.
Siswa yang masuk juga harus mendapatkan izin dari orang tua wali murid terlebih dahulu.
“Semaksimal mungkin kita jaga protokol kesehatan, termasuk menyemprotkan disinfektan sepekan dua kali di ruangan kelas,” kata Dibyo.
Dibyo sendiri mengakui pembelajaran tatap muka sangat penting bagi siswa SMK termasuk SMKN 1 Ponorogo.
Hal ini karena pelajaran siswa SMK lebih banyak praktikumnya daripada sekadar penyampaian materi.
