Ponorogo, warajatim.com – Menjamurnya coffee shop diklaim menjadi indikasi semakin membaiknya iklim investasi di Ponorogo. Hal itu disampaikan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
“Investor selalu memperhitungkan terlebih dahulu potensi untung rugi sebelum berinvestasi di suatu daerah, ” ujarnya.
Dia menyebut tidak mungkin coffee shop, resto, mau investasi kalau tidak melihat dulu seperti apa Ponorogo. Sehingga bisa kita artikan sudah membaik secara ekonomi.
Melihat itu, Sugiri mengakuakan mempermudah perizinan untukn mendorong iklim investasi yang semakin baik. Sehingga bisa bangkit di tengah Pandemi Covid-19.
“Kita berikan rasa aman, nyaman, dan kemudahan bagi investor, ” kata mantan anggota DPRD Jawa Timur ini.
Menurutnya, diakui tidak diakui bahwa pandemi covid 19 memang menghalangi. Tetapi tidak menjadi problem kalau bisa mensiasatinya.
“Saya harap dengan menjamurnya coffee shop di Ponorogo bisa mendorong eksistensi kopi asli Ponorogo, ” terangnya.
Dia lalu menjelaskan jika bumi reog mempunyai kopi khas, mulai Arabica Ngebel hingga Tugurejo. Harapannya, kata dia, jika mampu dikelola dengan baik, kopi dari Ponorogo bisa menjadi pilihan.
Sementara itu, Co-founder Kopi Mantan, Raymond Tjiadi menyebutkan Ponorogo mempunyai potensi yang besar. Apalahi pilihan utama untuk berwisata.
“Makanya saya membuka outlet Kopi Mantan bersama Wartegnoya di Ponorogo, ” bebernya.
Kedepannya, saat mengetahui Ponorogo asa penghasil kopi terbaik, dia tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan petani kopi di Ponorogo untuk mengangkat kopi Arabica khas Ponorogo.
“Tagline kita memang pure Arabica for all yaitu orang bisa menikmati arabica. Jadi tidak melulu yang berduit,” kata Raymond.
Selama ini Kopi Arabica selalu identik dengan harganya yang mahal.
“Kita ingin merubah identitas itu. Kita percaya kalau kerjasama dengan petani harganya otomatis lebih masuk akal,” jelas Raymond.
Dengan begitu, masyarakat terutama warga Ponorogo bisa menikmati makanan dan minuman yang berkualitas dengan harga terjangkau.
