Serunya Lomba Tektur Sahur di Setono Ponorogo

Serunya Lomba Tektur Sahur di Setono Ponorogo

Ponorogo, warajatim.com – Pandemi covid 19 membuat tradisi saat ramadhan berubah. Termasuk tektur sahur yang biasa dilakukan warga untuk membangunkan saat sahur.

Warga Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo mempunyai cara sendiri. Mereka melaksanakan lomba tektur sahur untuk tetap menjaga tradisi tersebut.

Bagaimana kisahnya?

Terlihat di taman Kotaku, masuk Dusun Plampitan, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Ada 17 kelompok yang mengikut lomba gugah sahur.

Satu kelompok terdiri dari 7 hingga 15 orang. Mereka terlihat menerapkan prokes dengan ketat. Tetap menggunakan masker saat tampil.

Ada kelompok yang menggunakan kentongan. Ada pula yang menggunakan lengkap dengan peralatan reog l.

“Dari hari Sabtu minggu lalu. Sampai hari ini (Selasa). Seluruh rt di kelurahan setono yang ikut,” ujar Lurah Setono, Siti Juwariyah, Selasa (27/4/2021).

Pelaksanaanya, kata dia, selama 4 hari. Dengan dewan juri ketua RT di lingkungan kelurahan Setono.

“Yang dinilai mulai dari kekompakan, jenaka hingga kreatifitas tiap kelompok. Mereka nanti dipilih 3 terbaik, ” terangnya.

Dia mengaku memang sengaja melaksanakan lomba gugah sahur untuk menyedot perhatian warga. Sehingga pengunjung bazar di Pasar Ramadhan semakin ramai.

“Dari warga untuk warga juga. Biar bazar ramadhan ramai, ” jelas Titik–panggilan akrab–Siti Juwariah.

Di sisi lain, salah satu peserta dari RT 03 lingkungan Gondoloyo, Markuat, Mengaku menyiapkan diri hanya 2 hari. Pasalnya memang biasa melakukan gugah sahur tiap tahun.

“Dulu sebelum pandemi kami lakukan gugah sahur. Jadi latihan melatih kekompakan saja,” pungkasny.
Sementara, Wabup Lisdyarita mengaku cukup senang ternyata masih ada yang kreatif. Tetap melastirakan budaya gugah sahur. “Jadi tetap lestari. Walaupun sekarang budaya gugah sahurnya dibatasi karena pandemi, ” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *