Face Off Hos Cokroaminoto Belum Kantongi Ijin KAI

Face Off Hos Cokroaminoto Belum Kantongi Ijin KAI

Ponorogo, warajatim.com – Proses realisasi pendestrian kawasan jalan Hos Cokroaminoto tampaknya masih terkendala sejumlah masalah. Ini setelah Pemkab Ponorogo belakangan belum mengantongi ijin PT KAI Daop VII Madiun, lantaran keberadaan aset KAI yang terimbas pembangunan trotoar mirip Malioboro Yogyakarta tersebut.

Humas Daop 7 PT KAI, Ixfan Hendriwntoko mengklaim bahwa PT KAI mempunyai aset yang berupa bidang tanah beserta rel kereta api yang membentang 700 meter sepanjang jalan HOS Cokroaminoto dengan lebar 4 meter.

Terperinci, 130 sentimeter tanah sudah termakan sebagian trotoar existing (yang sudah ada) serta 270 sentimeter lainnya berada antara bibir trotoar existing dengan as rel yang berada di badan jalan.

“Trotoar existing memiliki lebar 236 sentimeter. Sebagian badan trotoar yang sudah ada itu memakan bidang tanah milik PT KAI,” ujarnya, Selasa (20/4/2021).

Sehingga, kata dia, tidak bisa langsung digunakan oleh Pemkab Ponorogo membangun. Dia pun akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Ponorogo.

“untuk dilakukan MoU atau perjanjian kerjasama seperti di kabupaten dan kota madya lainnya, ” katanya.

Dia mengaku sudah menghitung, sejauh mana yang dipakai selebar apa yang dipakai. Hasilnya bakal disampaikan ke Pemkab Ponorogo untuk dilakukan perhitungan dan dilakukan perjanjian kerjasama atau MoU.

“Sehingga tidak akan ada temuan di kemudian hari karena ini kan aset negara, bisa disewa, Pemkab menyewa ke PT KAI, ” tegasnya.

Sementara Sekertaris Daerah ( Sekda) Ponorogo Agus Pramono mengaku telah mengirimkan pemberitahuan sekaligus ijin pengurukan aset rel PT KAI sebalah kanan dan kiri di sepanjang Jalan Hos Cokroaminoto, untuk pembangunan pendestrian trotoar sejak sebulan lalu. Namun hingga kini BUMN itu belum membalas surat tersebut.

” Belum ada. Kalau belum ada jawaban kan kita maknai boleh begitu,” tegasnya.

Kendati demikian, Agus mengeklaim hal itu tidak akan menjadi masalah. Lantaran aset PT KAI itu hanya tertutup dan tidak diangkat. Sehingga bila nanti difungsikan, dapat dikomunikasikan lagi.” Saya rasa tidak masalah. Itu kan cuman di tutup saja, kalau di fungsikan bisa di komunikasikan lagi. Rel nya masih ada kok,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *