Tembus 70%, BOR RS Rujukan Covid-19 Lebihi Batas WHO

Tembus 70%, BOR RS Rujukan Covid-19 Lebihi Batas WHO

Surabaya, warajatim.com – Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jatim telah melebihi saran dari WHO. Padahal Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sudah menambah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 dari 127 menjadi 145. Itu belum termasuk RS lapangan di Surabaya dan Malang, serta pengkonversian RS Paru di Jember.

“Padahal WHO (World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia) itu menyarankan sekitar 50 persen. Kalau sudah 70 persen itu berarti warning! Harus ada tambahan lagi supaya tidak sampai menolak pasien karena penuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Herlin Ferliana, Senin (4/1/2021).

“Tetapi dengan tambahan 145 itu pun, ternyata BOR-nya (Bed Occupancy Rate) untuk ICU (Intensive Care Unit) maupun isolasi hampir 70 persen,” sambungnya.

Meskipun ada 30 persen sisa BOR, menurut Herlin, memang, terkadang ada yang masih sisa 30 persen tapi terkadang pula disebut penuh, karena ada dokter atau perawanya ikut tertular virus mematikan tersebut.

“Sehingga akhirnya orang berperang, dia sendiri juga ikut perang. Artinya kalau tempat tidurnya ada, kalau dokternya kena ya tidak bisa melaksanakan layanan dengan ketersediaan tempat tidur tadi,” jelasnya.

Meski RS rujukan hampir penuh, lanjut Herlin, gubernur disebutnya terus berupaya melakukan penambahan, termasuk akan mengkonversi RS Paru Surabaya dengan menambah tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19.

Selain itu, sedang dibicarakan untuk RS Dungus di Kabupaten Madiun menjadi RS khusus Covid-19. “Ada tanah kosong, jadi akan dibuat tempat tidur, ini lagi ditata, berapa tempat tidur yang disiapkan, insyaallah sekitar 300-an,” ungkapnya.

Herlin pun berpesan, berapun tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19 tidak akan cukup kalau kita tidak sama-sama menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan “3 M”: Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.

“Dan menghindari gerombolan satu M tambahannya, supaya kita semuanya tidak tertular. RS tidak akan cukup berapa pun ditambah,” katanya.

Positif Capai 87.070 Kasus

Ya, pasien Covid-19 di Jatim dari hari ke hari memang terus bertambah. Data Satgas Covid-19 hingga 4 Januari 2021, terdapat penambahan kasus positif di Jatim sebanyak 709. Dengan demikian jumlah kasus positif mencapai 87.070.

Dari jumlah itu, 75.967 orang (86,10 persen) dinyatakan sembuh, 6.038 orang (6,93 persen) dirawat, dan 6.065 kasus (6,97 persen) meninggal dunia.

Hingga kini juga terdapat delapan daerah yang masih menyandang status zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 di Jatim, yakni Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto, dan Kota Madiun.

Sebelumnya, Khofifah — yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19 — menambah 18 RS rujukan sehingga menjadi 145 atau tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah RS rujukan pada Maret yang hanya 44.

“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi Covid-19 ini. Karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS rujukan baru di Jatim,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *