Bupati Ponorogo Ipong Ingatkan Dua Pesan Ini

Ponorogo, warajatim.com – Setelah cuti Pilkada dan dirawat selama hampir dua pekan karena sakit, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kembali ke rumah dinas Pringgitan. Kembalinya pun disambut dengan kesenian tradisional reog.

Meski kalah dalam perhelatan Pilkada 2020, Ipong meninggalkan dua pesan. Pesan itu kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ipong mengatakan yang pertama tetap bekerja secara profesional dan berdasarkan tupoksi dan keahlian masing-masing. Para kepala OPD tidak akan tersingkirkan walaupun ada pergantian kepemimpinan.

“Tidak akan tersingkirkan, sepanjang profesional itu semua tidak akan terjadi,”
Ipong, Senin (28/12/2020).

Ipong menambahkan budaya “Good Government” soal pembangunan demokrasi. Mulai dari mutasi dan promosi bersih dari uang harus dipertahankan.

Pasalnya, Ipong mengklaim selama 5 tahun kepimpinannya tidak ada namanya sogok menyogok. “Seluruh ASN, birokrasi saya pesan agar tidak terpikirkan untuk cepak-cepak (tata) karena jabatan baru,” jelas Ipong.

Kedua, lanjut Ipong, pesan agar segera menangani COVID-19 terutama masalah ekonomi dan kesehatan rakyat. Apalagi saat ini sedang mengalami fase kenaikan gelombang kedua.

Dia juga berpesan kepada Sekda, OPD dan camat untuk RPJMD 2016 – 2021 harus dipertahankan.

“Karena itu sesuai visi misi hingga akhir,” papar Ipong.

Ipong mengaku sempat menghilang. Pasalnya mulai tanggal 4 Desember dirinya mengalami kondisi kesehatan yang memburuk.

“Saya sakit mulai tanggal 4 Desember. Bahkan fase kritis mulai tanggal 6,7,8 dan 9. Saya dirawat di rumah sakit Unair, Surabaya, ” terangnya.

Dia menjelaskan setelah mendengar hasil Pilkada 2020, semua kondisi berangsur-angsur normal. Menurutnya dia pun boleh keluar dari ICU dan dirawat di kamar perawatan.

“tanggal 13 Desember 2020 lalu dirinya pulang ke Ponorogo. Setelah itu, dia tetap melaksanakan isolasi mandiri selama 16 hari, ” tambahnya

Ipong pun meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada para SKPD.

“Saya meminta maaf dan terima kasih kepada semua, tapi saya masih tinggal di Ponorogo. Jika ingin bersilaturahmi, silakan,” tandas Ipong.

Sementara, istrinya Sri Wahyuni menjelaskan 5 hari sebelum coblosan suaminya sakit. Bahkan tanggal 7,8,9 Desember 2020 lalu sempat kritis.

“Terima kasih atas doa warga Ponorogo untuk kesembuhan suami dan bapak dari anak-anak saya,” pungkas Yuni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *