Wisata Wengker Park Jujukan Goweser di Ponorogo

Wisata Wengker Park

Ponorogo, warajatim.com – Bersepeda sebagai olahraga menjadi sebuah gaya hidup baru saat adaptasi kebiasaan baru di Ponorogo. Tak hanya medan menantang seperti penggabungan yang menjadi tujuan goweser di bumi reog ini. Namun juga wisata di tengah kota.

Contohnya adalah wisata Wengker Park. Tempat wisata yang ada di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

Seperti yang terlihat banyak goweser terlihat beristirahat di Wengker Park, Sabtu (19/9/2020). Mereka terlihat berfoto di wisata yang terhitung baru itu.

“Saya sengaja kesini untuk foto-foto. Ya namanya ibu-ibu kalau sepedaan kan pilih medan yang lurus-lurus,” ujar salah satu goweser, Marini Sabtu pagi.

Dia mengaku biasanya hanya bersepeda ke alun-alun saja. Namun, dirinya bosan, akhirnya memilih rute ke arah Madiun. Dan kebetulan taman Wengker Park berada di pinggir jalan besar.

“Disini juga bisa foto-foto. Karena banyak lokasi swafoto yang bisa diabadikan. Sehatnya dapat, foto untuk update status di whatsapp maupun media sosial lain juga bisa,” urainya.

Wisata Wengker Park

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Indra Budi. Dia mengaku sengaja ke taman Wengker Park untuk mendapatkan ruang terbuka hijau. ” Jadi walaupun ditengah kota udara segarnya juga dapat,” tambahnya.

Pun banyak spot swafoto. Dia mencontohkan swafoto bisa dilakukan di depan taman Wengker Park. Atau bisa di jembatan tengah yang menjadi penghubung antar taman dengan tempat istirahat yang di kelilingi kanal (sungai buatan)

Taman wisata yang dikelola dinas lingkungan hidup (DLH) itu dilengkapi sejumlah fasilitas baru. Pun tambahan beberapa jenis flora dan fauna. Kepala DLH, Sapto Sujatmiko mengaku juga menambah beberapa jenis fasilitas.

Salah satunya, instalasi lampu menuju gerbang masuk yang menyala warna-warni saat malam hari. Itu menjadi lokasi swafoto favorit.

Menghilangkan kesan angker yang selama ini berada di tepi jalan minim penerangan. Selain lampu hias, pemkab juga membeli beberapa jenis flora baru. Juga, mendapat bantuan fauna dari balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) seperti kijang dan rusa. Minimal ada sepuluh ekor kijang.

“Tidak hanya menjadi sarana edukasi, tapi juga rekreasi yang menarik dan nyaman. Ya kalau sekarang tempat favorit goweser juga. Masuknya juga gratis,” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *