Buku  

The Good Messenger

Public Speaking For Teacher
Public Speaking For Teacher

Good education requires good teachers

Barangkali semua orang di dunia ini sepakat dengan ungkapan bahwa profesi paling mulia adalah menjadi pendidik dan lebih khususnya sebagai guru. Namun berapakah di antara jumlah anak bangsa Indonesia ini yang berkeinginan untuk mengambil peran penting itu? Mungkin jawabnya tidak banyak karena menjadi seorang guru sekaligus menjadi pendidik yang baik bukanlah perkara mudah.

Tidak cukup dengan mencetak lulusan yang hanya memiliki ijazah saja. Indonesia saat ini butuh mengejar ketertinggalan dalam bidang pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan dan pendidikan kita harus melompat lebih tinggi untuk mencetak generasi anak bangsa yang penuh inovasi dan kreatif.

Pendidik adalah pilar yang menopang proses pendidikan calon-calon akademisi dan generasi penerus bangsa. Guru memiliki tugas yag tidak ringan antara lain mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai beserta melakukan evaluasi terhadap peserta didik. Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam merencanakan dan menuntun murid-muridnya dalam rangka melakukan kegiatan belajar mengajar guna mencapai pertumbuhan yang diinginkan. Sejalan dengan hal tersebut, guru dituntut memiliki kompetensi kognitif (keharusan menguasai materi), kompetensi pedagogis (penguasaan pengelolaan model pembelajaran), kompetensi kepribadian (kepemilikan kepercayaan diri).

Tidak bisa dimungkiri bahwa guru juga memiliki kehidupan sosial dalam bermasyarakat. Dapat dibayangkan betapa kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh guru sebagai tenaga pendidik. Mulai dari berhadapan dengan berbagai macam karakter peserta didik, kolega sesama pendidik, masyarakat, sampai dengan berhadapan dengan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, seorang pendidik juga dituntut memiliki kemampuan berkomuikasi, baik di dalam proses belajar maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui buku yang berjudul Public Speaking for Teacher ini, Charles Bonar Sirait mengusulkan adanya tambahan kemampuan berkomunikasi dengan publik bagi seorang guru. Bukan hanya di sekolah dan ruang belajar, tetapi juga di lingkungan sosial dan publik. Selain itu, kebutuhan terhadap kemampuan berbahasa asing bagi guru yakni bahasa Inggris juga menjadi keharusan seiring dengan munculnya konsep sekolah bertaraf internasional di Indonesia.

Seorang guru bisa saja menguasai keilmuan dan bidang studi pelajaran beserta metode pembelajarannya dengan sangat baik. Namun, apabila hal tersebut tidak ditopang dengan kemampuan komunikasi yang baik, maka guru tidak akan mampu mengirimkan pesan (to deliver a message) tentang keilmuan yang dikuasainya karena tersandug masalah komunikasi.

Berkomunikasi merupakan alat media personal dalam mendeklarasikan tujuan dan pemikiran kepada orang lain. Berbicara dengan orang lain merupakan salah satu dasar landasan hidup kodrati manusia sebagai mahluk sosial dan Tuhan pun memberi bekal kepada manusia untuk berbicara serta berkomunikasi. Namun, perlu diingat bahwa Tuhan tidak memberikan segalanya serba jadi begitu saja. Membentuk komunikasi yang baik serta mudah dipahami maksud dan tujuannya dibutuhkan latihan dan proses terus menerus.

Dalam pendekatan ilmu komunikasi, public speaking merupakan rangkaian cara berfikir dan aktivitas menyeberangkan pesan dengan baik dari seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu, public speaker harus siap berhadapan dengan hal yang multikultur, siap menyeberangkan pesan yang bermacam-macam. Public speaking adalah hal yang penting dan menjadi kebutuhan bagi seorang guru. Realitas menunjukkan bahwa sebuah tulisan tidak cukup kuat berkata-kata dan pubic speaking menjadi sebuah hal penting karena dapat menguatkan arti dari sebuah tulisan (hlm. 49-50).

Seiring dengan hal tersebut, buku public speaking for teacher yang digagas oleh Charles Bonar Sirait juga menekankan pentingnya terhadap kepercayaan publik melalui kemampuan untuk memengaruhi (persuasive), membuat hadirin atau publik yang kita hadapi mau mengerjakan sesuatu atas apa yang telah kita ucapkan.

Menjadi guru yang sempurna saat mengajar sangat terkait dengan kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru seperti layaknya sutradara teater yang harus mengerti persoalan blocking area, memahami luas kelas dalam proses belajar mengajar, menguasi tata panggung, ilmu teatrikal, dan ilmu menghibur peserta didik. Itu semua merupakan komponen dari persuasive public speaking.

Apabila guru telah menguasai public speaking bukan tidak mungkin dapat membuat suasana kelas semakin hidup karena telah memiliki persiapan yang matang sebelum mengajar seperti menguasai kurikulum, menguasai materi pelajaran, menguasai metode dan teknik penilaian, komitmen profesionalitas sebagai guru, serta kedisiplinan dalam mendedikasikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik (hlm. 107-111).

Dengan kemampuan public speaking, guru tidak ubahnya seperti peran seorang nabi yakni sebagai pembawa dan penyampai pesan (messanger). Ilmu yang mereka miliki harus tersampaikan kepada peserta didik dengan baik sehingga menjadi exceptioal teacher yakni bukan sekadar guru yang biasa-biasa saja.

Pengabdian terus menerus seorang guru merupakan dedikasi tertinggi profesi seorang guru karena telah terlanjur menerima peserta didik yang telah dititipkan oleh orang tua siswa untuk dididik dengan baik. Guru dengan kemampuan public speaking diharapkan mampu berpijak dalam dua wilayah berfikir antara berfikir konseptual dan berfikir aplikatif sehingga mampu mencetak peserta didik yang cerdas dan bermental menjadi sang juara.

Filosofi buku ini berawal dari pendekatan bahwa sukses itu berawal dari kemampuan berkomunikasi dan meyakinkan seseorang. Tanpa perkecualian semua profesional dalam bidang apapun, harus menguasai ketrampilan berkomunikasi. Pendidik terutama guru wajib menguasai public speaking. Jika guru tidak cakap berkomunikasi, sangat mungkin tujuan pendidikan tidak akan terpenuhi.

Buku ini layak direkomendasikan karena dapat membantu untuk menunjang profesionalitas guru di masa kini dan mendatang. Kegiatan belajar mengajar akan semakin efektif apabila seorang guru memiliki kemampuan public speaking. Peserta didik pun akan merasa bergembira dan berbahagia menghadapi pelajaran di sekolah, sesulit apapun pelajaran yang dihadapi itu.

Public Speaking For Teacher
R. N. Bayu Aji
Mantan Guru Sejarah

Judul Buku      : Public Speaking for Teacher, Kiat Sukses Pendidik Berkomunikasi Dengan Publik

Pengarang       : Charles Bonar Sirait dkk.,

Penerbit           : Grasindo

Cetakan           : Pertama, 2012

Tebal               : xxiv + 192 halaman; 15 x 23 cm

Harga              : 51.000,-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *