Gethuk Kurma, Paduan Arab-Jawa yang Bercitarasa Istimewa

Gethuk Kurma
Gethuk Kurma

Ponorogo, warajatim.com – Di rumah sederhana di Desa Ronosentanan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, inilah Siti Fatimah sang chef gethuk tinggal. Dari sini pula tercipta olahan gethuk dengan beraneka ragam rasa dari cokelat, pandan, mocca, hingga strawberry.

Momen datangnya bulan Ramadhan ini tak disia-siakan oleh Siti. Ia kembali melakukan inovasi rasa dalam gethuknya. Kali ini memadukan gethuk singkong dengan buah kurma, buah yang identik dengan takjil puasa. Sehingga dari tangannya tercipta gethuk kurma dengan rasa istimewa.

“Ya karena datang bulan puasa dan orang-orang sangat menyukai kurma, maka saya mencoba memaduka gethuk dengan kurma,” kata Siti kepada warajatimcom.

Siti kemudian dengan cekatan mempraktikkan pembuatan gethuk kurma. Dari Langkah-langkah pembuatan gethuk kurma tidak banyak berbeda dengan pembuatan gethuk pada umumnya.

Pertama, singkong pilihan dikupas dan dibersihkan menggunakan air mengalir. Setelah bersih, singkong di kukus selama hampir dua jam. Baru setelah matang, singkong ditumbuk secara manual. Bagian singkong yang membuat seret di tenggorokan ia pisahkan.

“Bagian yang membuat seret ditenggorokan harus dipisahkan. Biar pembeli tidak kapok Ketika membeli gethuk di tempat saya,” jelas wanita berusia 38 tahun ini.

Sementara untuk memberikan rasa kurma, Siti harus memilih kurma yang terbaik. Kurma dihaluskan menggunakan blender. Setelah dirasa cukup lembut, kurma dicampurkan ke singkong yang sebelumnya sudah dihaluskan. Setelah singkong dan kurma bercampur dengan baik lalu masuk cetakan.

“Kalau dilihat dari prosesnya sebenarnya mudah. Tapi, yang membedakan kami dengan penjual gethuk lain adalah inovasi rasa. Kalau hanya hanya mengandalkan gethuk biasa, kami sudah ditinggalkan orang,” ujarnya.

Siti mengklaim keistimewaan gethuk kurma olahannya adalah teksturnya sangat lembut sehingga penikmat gethuk tidak khawatir akan tersedak atau tersendat di tenggorokan. Selain itu gethuk karyanya bercitarasa manis legit, berkarbohidrat, dan kalori yang tinggi.

“Dengan rasa kurma di dalamnya, gethuk olahan kami sangat cocok untuk menu buka puasa. Harganya pun sangat murah meriah, cukup 1500 rupiah perbijinya,” tambahnya.

Sambil mengolah gethuk Siti menerawang bercerita bagaimana usahanya berjalan dari 70 tahun lalu hingga saat ini. Ia merupakan generasi ketiga yang meneruskan usaha orangtuanya dan kakek neneknya.

“Kakek dan Bapak saya juga pembuat gethuk, jadi saya pun harus meneruskan usaha beliau. Alhamdulillah setiap hari kami bisa mengolah 100 Kg singkong,” ungkap Siti.

Salah satu pelanggan, Rokhimul mengatakan sudah seringkali ia menjadi pembeli gethuk rasa kurma. Dia mengatakan bahwa rasanya semakin enak dengan tambahan rasa kurma.

“Kurmanya sangat terasa, tapi tidak menghilangkan rasa gethuk aslinya. Biasanya saya senang dengan rasa cokelat atau vanilla tapi selama bulan puasa gethuk kurma sudah menjadi menu wajib saya dan keluarga,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *