Surabaya, warajatim.com – Sepuluh sekolah jenjang SMA negeri dan swasta mendapat lampu hijau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Surabaya. Mereka diperbolehkan karena telah melakukan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan (tendik) hampir 90 persen. Sedangkan siswa yang telah menerima vaksinasi mencapai 14,7 persen dari total 103 ribu siswa SMA sederajat yang terdaftar di Surabaya.
Related Post
Sekolah tersebut adalah SMAN 1 Surabaya, SMAN 2 Surabaya, SMAN 5 Surabaya, SMAN 6 Surabaya, SMAN 9 Surabaya, SMAN 15 Surabaya, SMAN 16 Surabaya, SMAN 19 Surabaya, SMA Hang Tuah Surabaya dan SMA Trimurti.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Wilayah Surabaya-Sidoarjo, Lutfi Isa Ansory menuturkan adanya penurunan PPKM dari level 4 ke level 3 ini, memperbolehkan sekolah yang telah melakukan vaksinasi guru dan tendik serta siswa untuk menggelar PTM secara terbatas. Sedangkan bagi sekolah yang belum melakukan vaksinasi siswa, maka proses belajar masih tetap dilakukan secara daring.
“Secara aturan (wilayah dengan level 1, 2 dan 3) diperbolehkan PTM. Namun kita ambil kebijakan dari hasil rapat kepala sekolah kemarin (Selasa) sekolah yang sudah melakukan vaksinasi boleh menyelenggatakan PTM, sedangkan yang belum vaksinasi masih belajar daring,” ujar Lutfi.
Namun dalam pelaksanaanya, sekolah hanya diperkenankan untuk mengisi kapasitas kelas maksimal 50 persen. Meski begitu, waktu pelaksanan PTM terbatas disesuaikan kesiapan sekolah seperti kelengkapan sarana prasarana penerapan protokol kesehatan Covid-19.
“Untuk sekolah yang di ijinkan PTM terbatas ini semua siswanya sudah vaksin dosis 1. Sehingga boleh melaksakan PTM dengan prokes sesuai dengan SOP yang pernah dilaksanakan pada ujicoba PTM bulan Agustus tahun lalu. Mulai kapan? ini tergantung keputusan sekolah masing-masing untuk menyiapkan sarpras,” jabarnya.
Sejauh ini, kata Lutfi untuk pelaksanaan PTM terbatas ijin masih diberikan untuk jenjang SMA di Surabaya. Sebab siswa jenjang SMK belum mendapatkan vaksin dosis 1.
“Jadi sampai saat ini (SMK) ya masih menggunakan sistem pembelajaran online,” tambah dia.
Diakui Lutfi, banyak sekolah yang siswanya belum mendapatkan vaksinasi lantaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya memiliki kuota vaksin terbatas. Namun, pemprov Jatim tetap mengupayakan program percepatan vaksinasi untuk seluruh siswa yang ditargetkan tuntas pada September mendatang. Sehingga diharapkan PTM bisa segera dilakukan.
Selain Surabaya, Lutfi juga mencatat hanya ada 1 sekolh di Sidoarjo yang diperkenankan melakukam PTM terbatas. Sebab baru satu sekolah yakni SMAN 2 Sidoarjo yang siswanya telah mendapatkan vaksin.
“Meski menggelar PTM terbatas. Tetap siswa harus mendapatkan ijin orang tua,” pungkas dia.
Tinggalkan komentar