Ponorogo, warajatim.com – Tidak hanya dikenal dengan kesenian Reog, Ponorogo juga mempunyai bermacam kuliner sebut saja sate ayam, jenang, dawet jabung dan lainnya. Namun, kini mulai booming Sego (Nasi) Gegok. Makanan menjadi idaman tempo dulu.
Related Post
Sego Gegok sebenarnya makanan khas tokoh Warok Ponorogo dengan rasa super pedas layaknya petir menyambar. Kini, sudah menjamur dan bisa didapatkan dimana saja. Termasuk di warung MPWG, di Jalan Prajuritan, Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
Ketika melihat cara pembuatannya, makanan trasional ini terbuat dari bumbu dan bahan-bahan yang masih alami, yakni bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah yang kemudian digiling menjadi satu.
Setelah semua bumbu dihaluskan kemudian ditaruh dicampur dengan berbagai menu pilihan. Mulai dari ayam, ikan, jerohan, udang, tempe, jamur dan berbagai lauk lainnya. Sementara untuk memberikan aroma, bagian atas diberi daun kemangi. Baru dibungkus dengan daun pisang dan dikukus selama satu jam.
Salah satu pengunjung, Andi Khrisna mengatakan, rasa Go Gegok sungguh cocok dengan seleranya. “Jadi rasa gurih, manis, pedas, asemnya itu sangat kuat sekali. Menurut saya Go Gegok ini cocok untuk buka puasa. Porsinya juga gede. Mengenyangkan,” ujarnya.
Menurutnya Andi, untuk tekstur Go Gegok sangat lembut. Cara mengolahnya tentu dengan air yang sedikit lebih banyak dari takaran biasanya agar nasi tidak terlalu keras. Go Gegok ini sangat khas dengan aroma kemanginya. Sungguh membuat makanan menjadi lebih sedap dan menggugah selera.
“Memang namanya sangat asing di telinga, rada ndeso, tapi kalau urusan rasa, Go Gegok ini benar-benar memanjakan lidah. Benar-benar mantab,” pujinya.
Sementara, pemilik warung, Purnomo menjelaskan asal muasal Go Gegok adalah sebagai makanan sehari-hari warok Ponorogo. Setiap latihan selalu membawa perbekalan Go Gegok. Alasan lain karena Go Gegok tidak mudah basi.
“Kalau latihan itu bisa berjam-jam. Jadi mereka membawa bekal nasi dari rumah. Setelah selesai Latihan baru makan bersama dengan bekal masing-masing,” katanya.
Harga yang dipatok oleh Purnomo untuk sebungkus Go Gegok sangat murah. Cukup dengan 5 ribu rupiah para pemburu kuliner bisa mendapatkan berbagai lauk pilihan. Benar-benar hemat kantong bukan?
Selama bulan ramadhan warung Go Gegok buka di sore hari menjelang berbuka puasa. Banyak dari pelanggan yang pesan pagi hari kemudian menjelang buka mereka akan mengambil pesaanan sesuai seleranya.
“Bulan ramadhan kami buka sore jelang Magrib. Kebanyakan mereka pesan dulu lalu sore hari menjelang maghrib mereka ambil. Tapi, kami juga menyiapkan untuk calon pembeli yang jauh dan tidak sempat pesan dahulu,”pungkasnya.
Tinggalkan komentar