Gresik, warajatim.com – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M. Sarmuji mengawali gerakan membeli beras langung dari petani sebagai bentuk dukungan kepada petani yang harga gabahnya selalu turun masa panen. Gerakan dilakukan di penggilingan padi UD. Sumber Murni, Desa Laban, Kecamatan Menganti Gresik.
Related Post
Mengawali gerakan ini Sarmuji mengajak Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Jawa Timur Kodrat Sunyoto dan Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim yang juga Wakil Ketua DPRD Gresik serta beberapa anggota FPG DPRD Gresik. Sarmuji membeli beras untuk kebutuhan selama dua bulan ke depan.
“Saya beli (beras) cukup untuk kebutuhan dua bulan. Apalagi saya keluarga besar. Tentu stok harus cukup. Jika pengurus Golkar dan anggota FPG se-Jawa Timur melakukan hal yang sama, saya kira serapan beras petani akan naik dan harga beras akan terkatrol lagi. Petani juga bisa terbantu,” ungkap Sarmuji, Sabtu (27/3).
Ketua DPD Golkar yang juga Anggota DPR RI itu membeli beras dari seorang petani bernama Djayus yang kebetulan mengilingkan padi. Djayus menawarkan berasnya perkilo di harga 9000 kepada Sarmuji.
“Gerakan beli beras ini adalah untuk membantu para petani yang saat ini tengah menghadapi anjloknya harga gabah. Penghasilan petani sangat tidak seimbang dengan biaya produksi. Golkar Jawa Timur sudah mengeluarkan instruksi agar pengurus dan anggota FPG se-Jawa Timur melakukan beli beras langsung kepada petani, dengan harga layak, bahkan diatasnya,” ungkap Anggota DPR RI Komisi XI ini.
Gerakan ini harus terus menggelinding dan bisa dimaksimalkan dalam dua bulan ke depan. Apalagi Bulog yang harusnya bisa menampung hasil petani dengan harga yang layak, ternyata tidak maksimal menyerap gabah petani.
Menyinggung soal kemungkinan Pemerintah melakukan import beras, Sarmuji mengatakan, yang menjadi persoalan saat ini adalah rendahnya harga gabah di tingkat petani. Hal tersebut terjadi terjadi karena serapan Bulog sangat kecil. Oleh sebab itu pengurus dan anggota FPG harus bisa membantu petani melalui aksi gerakan membeli beras petani.
Jumain, pemilik Selep (penggilingan padai), Desa Laban Kulon Kec. Menganti Gresik mengatakan, usaha penggilingannya hanya bisa melayani dua kecamatan yang meliputi Menganti dan Kedamaian saja.
Dalam sehari mampu memproduksi maksimal tiga ton. Pihaknya menerima kiriman gabah dalam jenis gabah basah (Rp3.800/kg) dan gabah kering giling Rp. 4.100 sampai Rp. 4.500 rupiah). Untuk gabah basah kami harus menjemur lagi menunggu kering sebelum poses giling.
Tinggalkan komentar