Blitar, warajatim.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Kurnawati melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Blitar. Tujuannya adalah untuk melakukan kordinasi dan pengecekan secara langsung ke lokasi pantai Blitar selatan.
Related Post
Dwi menjelaskan bahwa dirinya telah mengunjungi langsung kondisi pantai Blitar selatan dan memverifikasi peta bahaya tsunami yang telah disiapkan oleh BMKG, dalam kunjungannya itu ia didampingi Forkompinda Kabupaten Blitar.
Dijelaskannya, salah satu agenda yang ia lakukan adalah mencocokan peta evakuasi dengan kondisi real yang ada di lapangan, “tadi siang kami bersama dengan BPBD dan Forkompinda Kabupaten Blitar, menyiapkan jalur evakuasi jika bencana tsunami benar terjadi,” katanya, Selasa (08/06).
Dikatakannya, sesuai dengan pemetaan yang dibuat oleh BMKG, maksimum ketinggian potensi tsunami yang terjadi di Pantai Blitar selatan ialah 18 meter dan memerlukan waktu datang selama 20 menit.
Kemudian, lanjut Dwi, sesuai dengan hasil peninjauan dan kordinasi bersama Forkompinda, ia menilai pemerintah daerah beserta OPD terkait di Kabupaten Blitar telah menyiapkan model evakuasi yang baik dan terbilang diatas rata-rata.
“Salah satunya dengan menyiapkan permodelan evakuasi per sepuluh rumah, itu sangat bagus. Hanya tinggal menambah durasi latihannya untuk lebih intens lagi dan melengkapi rambu-rambu yang belum terpasang,” saran Dwi.
Dwi memaparkan, potensi gempa berdasarkan hasil kajian pada tahun 2017 yang dilakukan BMKG dan ITB, maksimum getaran yang terjadi adalah 8,7 Skala Richter, dengan sumber getaran dari lepas pantai arah selatan Jawa Timur yang berjarak 250 kilometer.
Tinggalkan komentar