Related Post
Blitar, warajatim.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, produsen jajanan khas Blitar yakni Opak Gambir banjir pesanan. Seperti yang dialami oleh Muniroh Patmaningsih, salah satu produsen Opak Gambir yang beralamat di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Dipaparkan oleh Muniroh, Opak Gambir merupakan jajanan khas Blitar yang dibuat dari bahan utama kelapa, tepung ketan dan tepung tapioka.
Ia mengatakan, jajanan Opak Gambir produksinya mengalami peningkatan pesanan secara drastis sejak pertengahan bulan ramadhan beberapa pekan lalu.
“Saya sampai harus menolak pesanan, faktor utamanya karena memang tenaganya yang kurang. Daripada mengecewakan pelanggan ditengah jalan, lebih baik saya tolak diawal,” katanya, Rabu (12/05).
Lanjut Muniroh, ia menyebut jika pesanan yang ia terima perhari bisa mencapai dua kuintal Opak Gambir. Sedangkan, kapasitas maksimal dalam satu hari ia hanya bisa membuat kurang lebih 60 kilogram Opak Gambir.
Hal itu, jika dibandingkan dengan pesanan di hari-hari biasanya berarti meningkat sebanyak dua kali lipat. Sebab, dihari biasa pesanan yang diterima oleh Muniroh hanya berkisar 30 kilogram saja.
“Ditempat saya, total karyawan berjumlah 12 orang dan itu juga masih belum bisa mengejar total pesanan yang dua kuintal, disisi lain untuk menambah jumlah karyawan pun juga tidak mudah, karena mencari karyawan saat ini sedang susah,” imbuhnya.
Selain itu, rumah produksi Opak Gambir milik Muniroh juga masih menggunakan peralatan manual atau tradisional. Hal itu menurutnya, sengaja dilakukan untuk menjaga kualitas dan rasa dari Opak Gambir itu sendiri.
Pelanggan Muniroh tidak hanya dari lokal Blitar saja, namun juga dari beberapa daerah luar kota seperti Trenggalek, Semarang, Kediri, Pare, Malang dan Tulungagung.
Ia mengemas Opak Gambir produksinya dengan beberapa ukuran yang berbeda, yaitu ukuran 1 kilogram, 2 kilogram, dan 3 kilogram. Sementara untuk harganya, Muniroh mematok 45 ribu untuk satu kilogram Opak Gambir.
“Kalau di saya, pesanan semua diambil masing-masing pelanggan, jadi saya tidak perlu mengantarkan. Kebanyakan pesanan pelanggan untuk dijual kembali di tempat pusat oleh-oleh,” ulas Muniroh.
Atas meningkatnya pesanan Opak Gambir produksinya itu, Muniroh sangat merasa bersyukur lantaran penghasilan penjualan pada musim ini dapat menutup kerugian yang ia alami saat awal terjadinya Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Blitar khususnya dan Indonesia secara umum.
Tinggalkan komentar