Gubernur Evaluasi Jadwal Pembelajaran Tatap Muka awal 2021

Surabaya, warajatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih melakukan finalisasi terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang oleh pemerintah pusat diagendakan dimulai awal 2021.

“Mendikbud memberikan gambaran kira-kira awal 2021 sudah akan dimuai (pembelajaran tatap muka). Tahapan-tahapan itu sekarang sedang difinalisasi,” kata Khofifah di Surabaya, Senin (23/11/2021).

Di Jatim, ada 1.080 sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Namun menurutnya, harus terus dievaluasi agar pembelajaran tatap muka bisa berjalan efektif, tanpa melanggar protokol kesehatan.

Khofifah mengingatkan sekolah dan stakeholder terkait harus sudah melakukan persiapan menyambut pembelajaran tatap muka tersebut. Seperti rutin melakukan penyemprotan disinfektan, penataan kursi untuk pengaturan jaga jarak, hingga melakukan akselerasi. Akselerasi yang dimaksud adalah memanfaatkan fasilitas di sekitar sekolah untuk menunjang dilangsungkannya pembelajaran tatap muka.

“Akselerasi itu misalnya oh ada aula, maka aula itu bisa digunakan kelas belajar untuk sementara karena yang satu kelas yang biasanya 36 misalnya ya tetepan harus diatur kembali dengan jarak yang aman antara satu siswa dengan siswa lain,” kata Khofifah.

Khofifah mengingatkan, meskipun nantinya pembelajaran tatap muka dimulai Januari 2021, bukan berarti pembelajaran yang digelar dilangsungkan secara normal. Tetapi harus dikombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring (hybrid meeting). Sampai kemudian seluruh sistem yang dilakukan dalam pemenuhan kurikulum proses belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan lebih komprehensip.

“Jadi kalau awal 2021 masih dilihat kelas ini kapasitas physical distancing minimal satu meter itu berapa siswa? Lalu berapa jam pelajaran? sementara mereka masuk tanpa istirahat, sementara mereka bawa makanan dari rumah. Ini harus dihitung kembali. Sehingga Januari itu kita punya masterplan pembelajaran secara lebih komprehensif,” kata Khofifah.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menginstruksikan tenaga pendidik maupun non pendidik pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mulai mempersiapkan pembelajaran tatap muka di era kenormalan baru. Tenaga pendidik maupun non pendidik di Surabaya sudah diinstruksikan melaksanakan aktivitas di sekolah mulai Senin (23/11).

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, ini dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka berdasarkan surat edaran Wali Kota Surabaya nomor: 800/10371/436.7.1/2020 tentang Pengaturan Kerja di Kantor. Itu sebagai langkah awal yaitu dengan memasukkan seluruh guru baik negeri maupun swasta SD dan SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.

“Apalagi kemarin juga ada keputusan SKB (Surat Keputusan Bersama) menteri yang menyatakan bahwa kewenangan terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka itu dikembalikan kepada daerah masing-masing,” kata Febri.

Febri menjelaskan, sebelumnya tenaga pendidik melakukan work from home (WFH), yakni kegiatan belajar mengajar secara daring dari rumah. Febri menegaskan, mulai masuknya guru SD dan SMP ini menjadi langkah awal persiapan melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Meski begitu, kata Febri, bagi para guru SD – SMP atau karyawan di sekolah yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, pemkot mengimbau untuk tetap melakukan WFH atau kerja dari rumah.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikutikami :

Tinggalkan komentar