Dinkes Ponorogo Lebih Pilih Pastikan Vial Vaksin Kedua Aman Ketimbang Meratakan Vaksinasi

Ponorogo, warajatim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mengentikan program vaksinasi. Pasalnya pemerintah nemilih mengamankan vaksin kedua. Ketimbang memilih meratakan penerima vaksinasi pertama.

“Alasannya karena penerima vaksin pertama harus dipastikan menerima vaksin kedua demi pembentukan antibodi,” ujar Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini, Selasa (2/2/2021).

Dia menjelaskan sampai dengan hari ini menerima 7.080 vial vaksin. Ini peruntukan 2 dosis, pertama dan kedua.

Sementara hingga saat ini data penerima vaksin Sinovac di Ponorogo sejumlah 4.790 orang. Namun 600 orang diantaranya tidak bisa menerima vaksin

Pasalnya, 600 orang itu krena penyintas COVID-19. Juga mempunyai penyakit penyerta atau komorbid hingga hamil dan menyusui.

“Vaksin putaran pertama ada 600 orang yang tidak bisa, karena dua kriteria batal atau tunda, batal 300 lebih, tunda 100 lebih,” imbuh Irin.

Dia menjelaskan sampai sekarang sudah ada 3.352 orang yang menerima vaksin. Mereka pun harus dipastikan menerima dosis vaksin kedua.

“Sebab, kekebalan tubuh baru bisa terbentuk pada hari ke – 28 setelah suntikan pertama, ” urainya.

Dia mengaku jika vial vaksin tahap kedua belum tersedia di Ponorogo. Sehingga pihak Dinkes mengamankan vaksin baik putaran pertama maupun kedua.

“Info yang saya dapat belum Ada kepastian tambahan vaksin. Sehingga seharusnya kita dapat seluruh vaksin 8000 an sekian, ” tambahnya.

Sehingga, kata dia, Dinkes harus mengamankan orang yang divaksin putaran pertama ini mendapatkan vaksin kedua. Dan sudah tersedia di Ponorogo.

Irin menjelaskan untuk dosis pertama dilakukan pada tanggal 27 Januari 2021 lalu maka dosis kedua harus dilakukan pada tanggal 10 Februari 2021.

“Intinya yang sudah terdaftar pasti kami vaksin. Jadi sampai hari ini 3.352 orang, mudah-mudahan tidak ada tambahan. Kalau pun ada tambahan saya pastikan di angka 3.540 orang maksimal,” Pungkasnya.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikutikami :

Tinggalkan komentar