Ponorogo, warajatim.com – Pada debat publik ke 3 Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Jumat (4/12/2020) asa yang berbeda. Pasalnya pada debat yang diadakan di Gedung Sasana Praja, tidak tampak Calon Bupati Ponorogo nomor urut 2, Ipong Muchlissoni.
Related Post
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo, Munajat menjelaskan bahwa Calon Bupati Ipong memang bersurat kepada KPU tidak bisa mengikuti debat. Pasalnya Calon Bupati petahana itu sedang didera sakit.
“Mengirimkan surat tadi pukul 10.00 wib. Dalam surat itu Pak Ipong memang sakit. Ada surat dokternya juga, ” ujar Munajat saat press conference, Jumat sore.
Hal senada disampaikan oleh Bambang Tri Wahono. Dia menyampaikan bahwa pasangannya sedang sakit.
“Pak ipong sakit, surat dokter diserahkan ke KPU. Tadi sendiri tidak masalah juga, ” urainya.
Dia berharap untuk debat publik ketiga ini diharapkan p program paslon nomor urut 2 bisa diterima. “Harapan kami masyarakat bisa menerima dan kami sangat bahagia kelihatannya masyarakat Ponorogo bisa menerima dan mendambakan untuk Ipong, Bambang sukses, ” katanya.
Disisi lain, Sugiri Sancoko mengaku jika debat tanpa kehadiran Ipong Muchlissoni antara tega dan tidak tega. “Ya setengah tega dan tidak tega, pak bambang yg debat, ” terangnya.
Sementara pantauan, terlihat dalam kesempatan debat tersebut, Calon Wakil Bupati Bambang Tri Wahono tampil dengan penuh percaya diri, dan tampak menguasai pembahasan materi. Calon Bupati Pasangan Calon Nomor Urut 1 Sugiri Sancoko pun menyampaikan pujiannya kepada sosok Bambang Tri Wahono, yang dianggap sebagai sosok pemimpin yang memahami pemerintahan karena sudah lama berpengalaman berada di pemerintahan.
“Beliau sudah bagian dari 5 tahun pemerintahan, bahkan jauh sebelum Pak Ipong menjadi Bupati, Pak Bambang sudah menjadi DPPKAD di jamannya Pak Amin, dan jamannya yang lain-lain. Tentu Pak Bambang sudah sangat memahami itu,” ujar Sugiri.
Pada kesempatan debat tersebut, Bambang juga menjelaskan terkait berbagai macam program yang diusung, merupakan program yang telah menyesuaikan dengan kondisi saat ini, mengukur kemampuan sumber daya manusia dan alokasi anggaran, serta realistis untuk diwujudkan.
Misalnya, program bantuan alokasi yang ditujukan kepada segmentasi perempuan khususnya Ibu Rumah Tangga, melalui program bantuan dana sebesar 1 hingga 3 juta rupiah per kelompok Dasawisma per tahun, serta program bantuan operasional kepada seluruh Lembaga RT sebesar 2 hingga 5 juta rupiah per RT per tahun.
“Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan keberhasilan tata kelola pemerintahan yang sudah ada. Misalnya, keberhasilan prestasi meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut selama masa kepemimpinan Bupati Ipong Muchlissoni, ” pungkas Bambang seperti yang dilihat di chanel YouTube KPU Ponorogo
Tinggalkan komentar