Nganjuk, warajatim.com – Jarak usia hingga 36 tahun tidak menyurutkan cinta Yatemi dan Nuryani. Kedua warga Kabupaten Nganjuk itu pun meresmikan cinta mereka dengan menikah.
Related Post
Pasangan warga Dusun Dolopo Desa Kepel Kecamatan Ngetos itu telah melangsungkan pernikahan pada Kamis (11/6/2020) lalu. Nuryani baru berusia 36 tahun dan Yatemi berusia 72 tahun.
“Menang benar itu warga saya, bu Yatemi dan Nuryani selisihnya 36 tahun dan menikah Kamis kemarin (11/6),” ujar Kades Kepel, Sundari Selasa (16/6/2020).
Dia mengatakan pernikahan keduanya berlangsung sederhana di rumah Nenek Yatemi. Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) pun datang untuk menikahkan pasangan beda usia ini.
“Saat pernikahan secara sederhana mengundang pihak KUA di rumah mempelai wanita. Yang menjadi sajsi kemarin pak camat,” katanya.
Di sisi lain, Nenek Yatemi mengaku senang dengan pernikahan keduanya. Apalagi Nuryani yang kini menjadi suaminya bisa diandalkan.
“Umurnya memang jauh dibawah saya. Tapi bisa mengayomi,” urainya.
Dia mengaku saat bini sudah mempunyai 6 cucu dan 10 cicit. “Tapi Nuryani tetap mau sama saya,” Jelasnya.
Yatemi mengatakan benih cinta mereka karena sering bertemu. “Jadi kalau pepatah Jawa bilang cinta jalaran soko kulino (cinta tumbuh karena terbiasa) itu betul adanya,” kata nenek yang mempunyai 6 cucu dan 10 cicit itu.
Dia mengatakan dia dan Nuryani bertemu di warung bakso milik anaknya. Dia menhaku sering membantu memasak bakso. Kebetulan Nuryani adalah pegawai warung bakso itu.
“Saya sering ke tempat bekerjanya buat bakso. Kebetulan bosnya anak saya sendiri,” paparnya.
Dari situ, kata dia, cinta tumbuh. Bak gayung bersambut, Nuryani pun mau menikahai dirinya.
Yatemi mengaku senang bisa menikah dengan pria yang tinggal di lain dusun di desa yang sama lantaran Nuryani memiliki wajah yang keren dan ganteng. Selain itu alasan menikah juga untuk mencari teman saat kesepian karena sang suami sudah meninggal dua tahun lalu.
“Karena ganteng keren. Untuk teman di rumah karena sepi,” ujarnya.
Pernikahan nya dengan Nuryani itu, kata Yatemi juga mendapat restu dari enam anaknya. “Pamit (izin) enam anak saya semua,” paparnya.
Sementara itu Nuryani, pria yang menikahi Yatemi mengaku mencintai istrinya meski selisih 36 tahun. Nuryani mengaku kesepian sejak bercerai dengan istrinya tahun 2014.
“Alasannya Bu Yatemi baik dan istri pertama saya sudah cerai. Saya di tinggal menikah lagi oleh istri pertama saya dan anak saya satu ikut ibunya di Ponorogo,” ujar Nuryani.
Nuryanto menambahkan, pernikahan yang sederhana itu dirinya memberikan mas kawin uang Rp 100 ribu kepada Yatemi.
Sementara itu Nyaminianto, (52) anak Yatemi mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada ibunya dan Nuryanto yang nya. “Kalau anak-anak menyetujui tinggak bagaimana yang menjalani. Semua mendukung saja,” tandasnya.
Prosesi pernikahan kedua mempelai Kamis (11/6), menjadi istimewa karena disaksikan Kapolsek, Camat, dan Kepala desa setempat. Namun demikian, undangan yang hadir dibatasi hanya anak dan cucu, dan diterapkan protokol kesehatan ketat karena masih musim pandemi Covid-19.
Tinggalkan komentar