Kota Blitar, warajatim.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Kurnawati mengimbau warga masyarakat Kota Blitar untuk tidak panik terkait dengan potensi bencana gempa bumi yang mungkin terjadi di wilayah Blitar raya.
Related Post
Hal itu, disampaikan olehnya pada saat ditemui seusai melakukan kunjungan kerja ke Rumah Dinas Walikota Blitar, Selasa (08/06) malam. Menurut Dwi, sesuai dengan pemetaan yang dilakukan BMKG, maksimum getaran yang terjadi akibat gempa bumi adalah 8,7 Skala Richter.
“Artinya, berita terkait adanya tsunami yang berpotensi terjadi akibat gempa bumi tersebut tidak mungkin sampai ke Kota Blitar,” katanya.
Menurutnya, yang harus disiapkan oleh Kota Blitar adalah antisipasi dampak goncangan dari gempa bumi tersebut. Sebab, Kota Blitar memiliki jenis tanah yaitu pasir lepas, atau pasir yang berasal dari endapan gunung berapi, sehingga apabila ada gelombang gempa getarannya bisa menguap.
Salah satu persiapan yang dapat dilakukan, lanjut Dwi, adalah dengan menyiapkan bangunan-bangunan yang ada, memastikan kondisi bangunan sesuai dan dapat bertahan dari goncangan gempa.
“Terutama bangunan vital, harus benar-benar di cek. Agar potensi resiko dampak gempa bumi bisa diminimalisir dengan baik,” paparnya.
Selain menjaga kekuatan bangunan, Dwi menambahkan bahwa juga penting untuk mengatur tata ruang yang ada di wilayah-wilayah berkembang. Ia berpesan jangan sampai membangun bangunan vital di zona rawan, untuk mengurangi resiko kerusakan.
Sementara itu Walikota Blitar, Santoso mengatakan, akan segera mengintruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera mengadakan sosialisasi ke masyarakat terkait dengan langkah kesiapsiagaan bencana.
“Serta mitigasi bencana dengan skenario terburuk, agar pada saat terjadi bencana masyarakat benar-benar mengerti apa yang harus dilakukan,” singkatnya.
Tinggalkan komentar