Ponorogo, warajatim.com – Seorang pemuda di Ponorogo bernama Hengki dipenjara di rumahnya sendiri di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Pria berusia 28 tahun ini dianggap gila oleh masyarakat sehingga harus hidup terpasung.
Related Post
Hengki hanya ditempatkan di belakang rumahnya di sebuah kamar. Ruangan itu terbuat dari semen cor dengan pintu dari teralis besi. Sementara bangunan cor tersebut hanya berukuran 2 x 2 meter dengan tinggi bangunan 2,5 meter.
Didalamnya hanya ada sebuah tempat tidur yang menjadi satu dengan kamar mandi. Untuk keperluan makan dan minum selalu diberi oleh ibunya yang memang tinggal satu rumah dengannya.
“Ya memang ada warga kami yang dipasung, ” ujar Kepala Desa Grogol, Jalu Prasetyo, Rabu (17/2/2021).
Dia mengakui oleh warga sekitar, Hengki dikenal sering mengamuk. Bahkan pernah juga memukul tetangganya karena emosinya yang tidak stabil.
Sebenarnya, kata dia, Hengki jika diajak berbicara nyambung.” sudah pernah saya temui, saya ajak omong-omongan sebenarnya nyambung. Namun beberapa kali membuat ulah dan warga merasa resah,” Jelasnya.
Utah lain itu beberapa kali Hengki sering meminjam motor tetangganya. Misal bensin motor yang dipinjam habis, maka motor tersebut akan ditinggal begitu saja di pinggir jalan.
“Dari situ saya sudah beberapa kali melakukan pendekatan dengan membeberikan ia pekerjaan, namun juga tidak bertahan lama, setelah itu tidak bekerja lagi,” terangnga
Bahkan pihak desa juga telah berusaha untuk memberikan pengobatan kepada Hengki dengan mengantarkannya ke RSJ di Malang.
“Nanti jika dinyatakan sembuh dan kembali lagi ke rumah, Hengki kembali berbuat ulah. Bidan di Puskesmas Sawoo juga sudah sering didatangkan oleh desa untuk memeriksa kejiwaan Hengki, namun sering kambuh dan berulah kembali, ” paparnya.
Karena ulah Hengki yang meresahkan warga tersebut, maka beberapa warga mendesak agar Hengki dipasung agar warga tenang. Namun pihak desa tidak mengizinkan jika ada pemasangan terhadap Hengki. Maka warga mendesak agar Hengki dibuatkan kamar untuk menurunnya agar Hengki tidak keluyuran.
“Saya sudah memberi pengertian ke beberapa warga tempat ia tinggal, namun karena desakan warga agar Hengki dikurung dan pihak keluarga setuju, akhirnya keluarga membuat ruangan tersebut untuk mengurung Hengki,” tutur Jalu.
Tinggalkan komentar