Ponorogo, warajatim.com – Program Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dan Bambang Tri Wahono dibedah melalui ngopi virtual, Kamis (3/12/2020) malam. Program itu dibedah oleh Guru besar Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Prof. Kacung Marijan dan akademisi Institut Sunan Giri (Insuri) Ponorogo, Suyudi.
Related Post
Kacung mengatakan jika pasangan petahana ini membuat perhitungan secara matang. Dalam artian sistematis dan terukur dalam menetapkan setiap program yang mereka usung.
“Contohnya program Dasawisma sebesar 1 – 3 juta rupiah per kelompok per tahun, dan program bantuan operasional RT sebesar 2 – 5 juta per RT per tahun, hingga program beasiswa 5 – 10 milyar bagi pelajar/mahasiswa, dan lain-lainnya, ” Jelasnya.
Program itu, kata dia, sangat realistis untuk diwujudkan di Ponorogo. Apalagi nanti persaingan antar daerah untuk berlomba menyejahterakan masyarakat akan semakin tinggi.
“Nanti jika terpilih berarti ada segudang rencana. Masyarakat Ponorogo juga harus siap untuk ikut gotong royong mewujudkan rencana tersebut, ” urainya.
Menurutnya, bumi reog mempunyai sumber daya yang besar. Pun sudah ada desain yang apik untuk memajukan daerah. Dia menjelaskan ponorogo siap bersaing sekaligus berkolaborasi dengan daerah lain.
Hal yang sama disampaikan, akademisi Institut Sunan Giri (Insuri) Ponorogo, Suyudi. Dia menilai, program yang diusung Ipong-Bambang telah melibatkan para akademisi, untuk menguji dan mengawal jalannya program-program yang diusung.
Dia menjelaskan jika akademisi akan bisa memberikan sumbangsih besar untuk membantu perencanaan, pengawalan. Pun realisasi dari program-program yang akan dijalankan dalam pemerintahan.
“Program yang telah dirancang sedemikian rupa harus dipastikan keberlanjutannya, ” jelasnya.
Sementara itu juru bicara Tim Kampanye Ipong-Bambang, Ari Hersofiawanudin mengatakan acara ‘Ngopi Virtual’ tersebut merupakan bentuk komitmen Ipong-Bambang. Sehingga dilakukan bedah program unggulan yang sudah dirancang agar diketahui oleh masyarakat luas.
“Ini kan Pandemi Covid-19 seperti saat ini, dengan memanfaatkan teknologi informasi digital, Ipong-Bambang tidak mengundang masa ke tempat acara sehingga meminimalisir potensi penyebaran Covid-19, ” terangnya.
Jadi, kata dia, masyarakat tetap bisa melihat secara langsung. Sehingga masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam live komentar yang disediakan.
“Ini sebagai bentuk gambaran, yang mana teknologi informasi akan menjadi program unggulan Ipong-Bambang salah satunya dengan program desa digital, ” pungkasnya.
Tinggalkan komentar