Ponorogo, warajatim.com – Calon Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mendatangi para pengrajin batu bata di Desa Patihan Kidul, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Minggu (25/10/2020).
Related Post
Di lokasi, calon bupati petahana itu dicurhati para pengrajin batu bata. Mereka mengadu bahwa usaha Batubata tidak seramai dahulu.
“Dulu ada 50 pengrajin Batubata. Sekarang tinggal 20 pengrajin saja,” ujar salah satu pengrajin Batubata, Cahyo.
Dia mengaku bahwa sekarang untuk modal sangat kekurangan. Pun jika ada modal, keuntungan yang didapat hanya bisa untuk makan sehari-hari.
“Yang beli nggak tentu. Kadang-kadang ada yang beli kadang nggak. Satu bulan ya belum tentu kadang 1000, 2000terjual. Pernah juga sampai 5000 ribu, ” Jelas nya.
Kendalanya, kata dia, modal. Selama ini modal didapat dari cara meminjam. Untuk pembeli juga semakin sulit. Saat ini hanya lingkungan Desa Patihan Kidul.
“Soalnya sekarang saingannya ada batako itu dan bata ringan. 2 tahun terahir karena ada baturingan, ” tegasnya.
Sementara, Ipong mengatakan bahwa kegiatan membuat batu bata sudah turun temurun. Sejak dahulu kala puluhan tahun
“Sekarang ada dua pokok permodalan kalau untungnya terlalu sedikit. Modalnya kemakan kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Dia Menjawab solusinya bukan modal ditambah. Namun bagaimana pemerintah membantu meningkatkan pasar agar harganya naik.
“Kalau disuntik modal pun kalau harganya tetap maka pinjaman itu akan kemakan lagi, jalan nya pemerintah harus membantu mencarikan pasar, ” paparnya.
Yang kedua, mengajak para pengrajin Batubata beralih ke sistem yang lebih modern. “Ya sebenarnya batu bata yang diproduksi itu masih layak dan bagus dipakai,” pungkasnya.
Tinggalkan komentar