Jika ‘Kawin Paksa’, Pengamat: Pasangan Wisnu – Eri Akan Lemah

Pasangan
pengamat politik Lembaga Transformasi (Eltram), Moch Mubarok Muharam

Surabaya, warajatim.com – Jelang pilkada Kota Surabaya tensi politik semakin menghangat pasca Munculnya kabar rekom dari PDI Perjuangan turun ke Wisnu Sakti Bhuana. Apalagi, ada prediksi PDIP akan menggandengkan Wisnu Sakti Bhuana denga Eri Cahyadi.

Pasangan
pengamat politik Lembaga Transformasi (Eltram), Moch Mubarok Muharam

“Pasangan ini akan lemah, karena pada dasarnya kubu Risma dan Whisnu tidak ketemu,” ujar pengamat politik Lembaga Transformasi (Eltram), Moch Mubarok Muharam, Minggu (5/7/2020).

Kabar ini muncul setelah Armuji yang sebelumnya digembor-gemborkan akan berpasangan dengan Eri Cahyadi, tiba-tiba menyatakan mundur dari kontastasi.

Mubarok menilai, seandainya pasangan Whisnu dan Eri Cahyadi ini benar-benar terjadi, maka hal itu hanya membawa kepentingan sesat. Siapapun yang disodorkan Tri Rismaharini, tidak akan mewarisi kekuatan dirinya dalam mengendalikan Pemerintahan Kota Surabaya. Sebab saat ini Whisnu Sakti yang memegang tongkat (rekomendasi)

“Itu seandainya dipaksakan, hanya untuk kepentingan sesaat agar kedua kubu terakomodir dalam pilwali. Kubunya Whisnu menjadi calon wali kota dan kubunya Risma yaitu Eri Cahyadi terakomodir menjadi calon wakil wali kota,” tuturnya.

Aktivis ’98 lulusan dari FISIP Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, ‘kawin paksa’ Whisnu dan Eri karena PDIP tidak ingin kehilangan momen di 9 Desember 2020 nanti.

“Itu sebenarnya keterpaksaan, karena kedua kubu tidak ingin kehilangan. Itu yang pertama,” katanya.

Mubarok menjelaskan, perang dingin kedua kubu ini sudah terjadi bertahun-tahun.

“Walaupun konflik tidak muncul di permukaan, tapi kan semua pihak tahu kalau ada konflik ‘perang dingin’. Kondisi perang dingin tidak bisa dipersatukan dalam waktu sekejap,” ujarnya.

Seperti diketahui, kekuatan kubu di kandang banteng terpecah dalam beberapa kekuatan. Faksi-faksi ini, memiliki dukungan yang kuat diinternal. Seperti dukungan faksi Bambang DH (mantan wali kota Surabaya), faksi Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), dan faksi Whisnu Sakti Buana (mantan Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Surabaya).

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikutikami :

Tinggalkan komentar