Merasakan Sensasi Ayam Bakar Lawu-Wilis Dengan Bumbu Majapahit

Ayam Bakar
Ayam Bakar Lawis

Madiun, warajatim.com – Jika biasanya Lawu dan Wilis dikenal sebagai nama Gunung. Namun kini ada nama ayam bakar Lawis (Lawu-Wilis).

Ayam bakar dengan julukan Lawis itu memang berada di antara Gunung Lawu dan Gunung Wilis. Tepatnya di Dusun Jomblang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari.

“Saya namakan Ayam Bakar Lawis. Selain saya hoby mendaki, rumah saya juga berada di antara Gunung Lawu dan Wilis,” kata pemilik Ayam Bakar Lawis membuka percakapan, Minggu (31/5/2020).

Unik nya lagi, kata dia, ayam bakar racikannya berbumbu dari Majapahit. Bumbu yang dimaksud adalah rempah-rempah asli dari daerah Majapahit.

Ayam Bakar Wilis
Ayam Bakar Lawis

“Kami tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Semua asli rempah-rempah. Penangkal penyakit juga,” bebernya.

Meski begitu, Ade mau berbagi cara penyajiannya. Dia menyebut bahwa prosesnya berawal dari menyembelih ayam Jawa asli. Kemudian dibelah membujur di bagian dada.

Kemudian dengan sepotong bambu kecil, ayan ditusuk di bagian tengah hingga terbentang. Lehernya diselipkan di bagian bawah. Cakar ayam juga dibiarkan utuh.

“Semua pesanan kami ambilkan dari kandang kami. Jadi tentu terjamin kualitasnya,” jelasnya sambil memilih ayam yang mau dibakar

Kemudian ayam dibakar di atas tungku. Ini yang membedakan juga, ayam bakar Lawis dibakar di atas tungku yang terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan kayu.

Sambil menunggu matang, jelas Ade, ibu nya menyiapkan bumbu. Seperti yang disebutkan tadi bumbu majapahit yaitu berupa bawang putih, bawang merah, lombok rawit, lombok merah, kemiri, tumbas, garam, laos, sere, daun salam.

“Ada satu resep lagi. Nah kalau itu tidak bisa kami sebutkan. Rahasia dapur,” tegasnya.

Setelah selesai pembakaran, Ade mengaku jika ayam bakar itu kemudian kembali diungkep dengan bumbu yang telah disiapkan.”Jadi dua kali masak,” bebernya

Menurutnya untuk sementara ayam bakar Lawisnya hanya melayani delivery. Bebas ongkir area Ponorogo dan Kabupaten Madiun Selatan.

“Harganya mulai dari Rp 100 ribu. Sudah dengan sambel pedas juga pelengkap seperti timun, kubis dan lain-lain,” pungkasnya

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikutikami :

Tinggalkan komentar