Ponorogo, warajatim.com – Jika ada anjuran ‘berbukalah dengan yang manis’, mungkin Es Dawet Jabung inilah pilihan tepat untuk membasahi tenggorokan setelah seharian penuh menjalankan ibadah puasa.
Related Post
Es Dawet Jabung dapat kita jumpai di sepanjang jalan di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Pagi pemburu ta’jil luangkan waktu 10 menit perjalanan sambil ngabuburit sore hari untuk mencapai lokasi tersebut.
Minuman dawet ini menjadi primadona saat bulan ramadhan seperti sekarang. Bagaimana tidak, rasa es asli manis legit dan menyegarkan ini sangat pas untuk membatalkan puasa diwaktu masuk maghrib.
Sepintas, es dawet Jabung nyaris sama dengan es dawet gempol, yakni berisikan cendol, santan, Es batu, gempol dan tape ireng. Dari segi penyajian juga sama. Hanya saja, yang membedakan es dawet jabung ada ketan hitam dan gulanya dari gula kelapa.
“Rasanya lebih gurih juga. Gulanya juga alami dari gula kelapa,” ujar salah satu pedagang dawet Jabung, Sumini.
Ia menyebutkan, selama bulan Ramadhan pesanan semakin banyak. Baik untuk sekadar takjil, menu buka rumahan, maupun acara-acara lainnya. Ya, sehari kurang lebih 100 bungkus itu pasti. Bahkan lebih,” ujarnya.
Soal harga tak perlu dikhawatirkan. Es dawet Jabung khas Ponorogo ini harganya sangat terjangkau. Perporsi hanya 2.500 rupiah.
Sementara itu, salah satu pembeli, Mizan Ahsani mengatakan minimal seminggu sekali pasti akan bekunjung ke Jabung untuk sekadar beli es dawet. Mengenai jarak ia tak mempermasalahkan.
“Anjurannya kan berbuka dengan yang manis. Minimal seminggu sekali saya kesini untuk membeli es dawet,” katanya.
Untuk mengakalinya biar nggak antri atau terburu-buru di sore hari, dirinya datang ke lokasi agak siang menjelang sore atau sekitar setelah sholat ashar. Kemudian es dawet tersebut ia simpan dalam lemari pendingin. Menjelang adzan maghrib es dawet tersebut sudah tersaji manis di atas meja makan beserta menu makan lainnya.
“Yang saya senang dari es dawet Jabung ini adalah terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan batuk atau serak di tenggorokan. Makanya saya dan keluarga sering menjadikan es dawet jabung sebagai minuman utama ketika berbuka puasa,” tutup Mizan Ahsani, Sabtu (9/5/2020).
Tinggalkan komentar